Articles by "IPA"
Showing posts with label IPA. Show all posts
Portalhot Bimbel Jakarta Timur, Bimbel Matematika, IPA, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, SD SMP SMA, Jakarta Timur, Hp: 082210027724

GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur



Dalam GERAK LURUS (Materi SMP) Bimbel Jakarta Timur akan menjelaskan secara tuntas tentang Gerak Lurus secara Teori, Rumus, contoh soal dan Pembahasan
Benda dikatakan bergerak jika kedudukannya berubah terhadap titik acuan titik acuan yaitu titik awal benda atau titik tempat pengamat berada. Dilihat dari pengamat maka sebuah benda yang bergerak dapat mengalami gerak relatif atau gerak semu. Gerak dikatakan relatif karena bergantung pengamat yang dijadikan acuan. Contohnya adalah jika kamu berada di dalam kendaraan yang sedang berjalan maka kamu tidak bergerak terhadap kendaraan, tetapi kamu bergerak terhadap pohon-pohon atau orang yang ada di jalan. Sedangkan gerak semu yaitu benda yang sebenarnya diam tapi seolah-olah bergerak. Contoh dari gerak semu adalah bulan, ketika kita berjalan di malam hari akan terlihat seolah-olah bulan mengikuti kita padahal sebenarnya bulan tetap di posisinya. 



Gerak benda dapat berupa gerak lurus, gerak melingkar ataupun gerak parabola. akan tetapi untuk tingkat SMP kita hanya akan mempelajari gerak lurus. Gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus. Contoh gerak lurus adalah gerak pesawat yang meninggalkan landasan, gerak mobil di jalan yang lurus dan gerak buah yang jatuh dari pohonnya. 

Gerak Lurus beraturan (GLB) 


Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika benda tersebut melewati lintasan lurus dan menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang tetap. Dalam gerak lurus perlu dipahami perbedaan antara jarak dan perpindahan. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Perpindahan adalah perubahan kedudukan yang diukur dari titik awal sampai titik akhir suatu benda.

contoh :
Andi berjalan dari posisi A menuju posisi B yang jauhnya 10 m lalu berbalik arah ke posisi C sejauh 3m dari posisi B. 
Jarak=AB + BC=10 + 3=13 m
Perpindahan=AC=AB - BC=10 - 3=7 m


GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur
Gerak Lurus Beraturan

Dari pengertian jarak dan perpindahan maka kita dapat membedakan antara kelajuan dan kecepatan.

kelajuan= jarak tempuh 
                  waktu temouh

kecepatan= perpindahan 
                     waktu tempuh

kelajuan rata-rata=jarak tempuh total
                                   waktu tempuh total


GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur
Gerak Lurus Beraturan


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Sebuah benda yang menempuh lintasan lurus dan mengalami perubahan kelajuan yang teratur dalam suatu waktu disebut mangalami gerak lurus berubah beraturan. Perubahan kelajuan/kecepatan dalam suatu waktu disebut percepatan.

percepatan=perubahan kelajuan 
                       perubahan waktu

a= Δv  =vt - v
     Δt     tt - to

Secara umum rumus-rumus yang digunakan dalam soal gerak lurus berubah beraturan adalah sebagai berikut :



GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur
Gerak Lurus Berubah Beraturan

 Contoh gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah mobil yang mempercepat kelajuannya karena mendahului kendaraan lain, mobil yang direm hingga mengalami perlambatan dalam hal ini maka perlambatan adalah percepatan yang bertanda negatif. Selain itu gerak benda yang dipengaruhi gravitasi juga mengalami gerak lurus berubah beraturan, misalnya apel yang jatuh dari pohonnya. Untuk gerak yang dipengaruhi gravitasi ini maka percepatan yang bekerja adalah percepatan gravitasi (g) yang nilanya 9,8 m/s² atau 10 m/s² tergantung yang diketahui dalam soal.


Contoh Soal  


1. Sebuah mobil berjalan dengan kecepatan 108 km/jam. Berapakah kecepatan mobil tersebut dalam Satuan Internasional?


Jawab : 

Satuan Internasional dari kecepatan adalah m/s (meter per detik) dimana 1 km=1.000 m dan 1 jam=3600 detik. 
Maka, 108 km/jam=108 x 1000/3600=30 m/detik atau 30 m/s

2. Seorang pengendara sepeda bersepeda selama 2 jam sepanjang lintasan lurus. Berapa jarak yang ditempuh jika diketahui kecepatannya sebesar 25 km/jam?

Jawab :

s=v x t
  =25 km/jam x 2 jam
  =50 km

3. Seoang pelari menempuh jarak 50 m pada 6 s pertama, selanjutnya 60 m dalam 4 s, 100 m dalam 8 s dan 190 m dalam waktu 22 s. berapakah kelajuan rata-rata pelari tersebut?

Jawab :

s-total=50 m + 60 m + 100 m + 190 m=400 m
t-total =6 s + 4 s + 8 s + 22 s=40 s

kelajuan rata-rata= jarak tempuh total
                                      waktu tempuh total
                                  =400 m =10 m/s
                                        40 s


4. Arul mempercepat laju sepedanya dari 10 m/s menjadi 20 m/s dalam waktu 5 s. Berapakah percepatan yang terjadi?

Dik : Vo=10 m/s
        Vt=20 m/s
         t  =5 s
Dit : a ?
Jawab :

Vt=Vo + a x t
20=10 + a x 5
20=10 + 5a
5a=20 - 10=10
a=10/5=2 m/s

5. Sebuah mobil berjalan dengan kecepatan 30 m/s lalu dengan percepatan 0,5 m/s² merubah kecepatannya menjadi 40 m/s. berapakah jarak yang ditempuh selama percepatan tersebut?

Dik : Vo=30 m/s
          a=0,5 m/s²
         Vt=40 m/s
Dit : s ?
Jawab : 

Vt²=Vo² + 2xaxs
40²=30² + 2x0,5xs
1600=900 + s
s=1600 - 900=700 m

6. Pembalap I ingin mengejar pembalap II yang telah berada 60 m di depannya. Pembalap II berjalan dengan kecepatan 15 m/s sedangkan pembalap I memacu kendaraannya dengan kecepatan 20 m/s. Berapa lama waktu yang dibutuhkan pembalap I untuk mengejar?


GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur
soal nomer 6
 Jawab :
Pembalap I ada pada posisi segitiga biru yang berjarak 60 m dari pembalap II yang ada pada posisi segitiga merah. Pembalap I akan dapat menyusul ketika telah menempuh jarak total (60+x) m

SI=VI x t
60 + x=20 x t
60 + x=20t... (1)

SII=VII x t
x=15 x t
x=15t... (2)

Substitusi persamaan (1) dan (2)

60 + x=20t
60 + 15t=20t
60=20t -15t
60=5t
t=60 : 5=12 detik

Cara cepat 
Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengejar kendaraan yang di depannya adalah t=s : (V1-V2)

7. Andi dan Budi tinggal di dua kota berbeda yang jaraknya 75 km. Mereka berjanji bertemu di suatu tempat diantara kedua kota. Andi berangkat menggunakan kereta yang kecepatannya 60 km/jam sedangkan Budi berangkat menggunakan bis dengan kecepatan 40 km/jam. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai mereka bertemu?


GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur
soal nomer 7

Jawab :

Mereka akan bertemu di suatu tempat yang kita misalkan jaraknya x km dari tempat awal Andi berada dan (75-x) km dari tempat Budi berada. 

Sa=Va x t
x  =60 x t
x  =60t

Sb=Vb x t
75-x=40 x t
75-x=40t (substitusi persamaan pertama)
75-60t=40t
75=40t+60t
75=100t
t=75 : 100=0,75 jam=45 menit

Cara cepat :
Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk bertemu kendaraan yang berpapasan adalah t=S : (Va+Vb)


https://www.radarhot.com/2017/09/gerak-lurus-materi-smp.html



Portalhot Bimbel Jakarta Timur, Bimbel Matematika, IPA, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, SD SMP SMA, Jakarta Timur, Hp: 082210027724



BAHAN KIMIA DI DAPUR by Bimbel Jakarta Timur
BAHAN KIMIA DI DAPUR  Bimbel Jakarta Timur




| Ketika melihat nama-nama kimia yang tercantum dalam bahan makanan kita langsung merasa paranoid, "ahhh bahasanya susah pasti bahan berbahaya". Ataupun sebaliknya ketika melihat iklan yang mengatakan keunggulan produknya dengan kata-kata ilmiah atau nama kimia kita langsung takjub, "wahhh bahasanya keren, pasti bahannya bagus atau inovasi baru". Padahal yang disebutkan adalah zat-zat alami yang ada dalam makanan dan bukanlah hal berbahaya. Kita seringkali terjebak karena ketidaktahuan kita. Sebagai contoh mari kita baca ilustrasi berikut,


Bimbel Jakarta Timur | BAHAN KIMIA DI DAPUR by Bimbel Jakarta Timur
Minuman Kemasan



Anda Suka Minuman ini?



Setelah saya survey ternyata minuman kemasan ini mengandung DIHIDROGEN MONOKSIDA. Di kemasan tidak tercantum tapi kandungan zat tersebut sudah pasti ada.

Senyawa tersebut juga ditemukan di sabun cair, pembersih lantai, dan deterjen cair.

Ilustrasi di atas adalah postingan di facebook yang sempat viral. Postingan tersebut membuat kalangan yang tidak mengerti merasa cemas apa sebenarnya kandungan yang ada dalam minuman-minuman tersebut yang juga ada dalam sabun cair. Dihidrogen monoksida, nama kimia yang terlihat begitu ilmiah sehingga ada yang menyangka itu adalah bahan berbahaya. Bahkan untuk orang yang pernah belajar kimia pun akan sempat bertanya-tanya, bahan apakah dihidrogen monoksida ini. 

Jika kita telaah dalam ilmu kimia, di berarti dua dan mono berarti satu. Maka kita dapatkan bahwa dalam molekul dihidrogen monoksida yang dimaksud terdapat 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen. Yaaa molekul tersebut adalah HO atau nama yang biasa kita sebut dalam keseharian adalah air. Lihat, tidak berbahaya bukan? Dari sini  kita dapat ambil pelajaran untuk tidak terlalu paranoid akan nama-nama kimia karena dalam setiap bahan yang ada di kehidupan kita pastilah tersusun dari zat-zat kimia.

Bahan-bahan kimia yang ada di dapur

HO = Air
NaCl = Natrium klorida = garam dapur
C₁₂H₂₂O₁₁ = sukrosa = gula pasir
CHCOOH = Asam asetat = cuka
NaC₇H₅O₂ = Natrium benzoat = pengawet makanan
NaHCO = Natrium bikarbonat = soda kue
Ca(OH) = kalsium hidroksida = kapur sirih

Reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dapur



Elpiji


Gas elpiji terdiri dari hidrokarbon yaitu propana (C3H8), butana (C4H10) serta hidrokarbon lain dalam jumlah kecil yaitu etana(C2H6) dan pentana (C5H12). Elpiji dijual dalam bentuk cairan yang bertekanan dalam tabung. Zat hidrokarbon ketika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).




Contoh reaksi pembakaran butana :




C4H10 + 6½ O2   ⇛ 4CO2 + 5H2O





Roti


Roti yang biasa kita konsumsi adalah roti yang mengalami proses mengembang, dimana terbentuk kantong udara sehingga menjadi naik dan kenyal. Bahan-bahan yang membuat roti mengembang diantaranya adalah ragi, baking soda, dan baking powder. Reaksi terjadi antara asam dari mentega atau susu dengan baking soda atau baking powder yang membentuk kantong gas dan menyebabkan adonan naik. Ragi yang dipadukan dengan air hangat mengolah gula alami dan karbohidrat yang berasal dari terigu atau bahan lainnya. Proses fermentasi ini menimbulkan gelembung gas dan menyebabkan adonan roti naik dan mengembang.


Daging


Pemasakan daging khususnya pembakaran menghasilkan reaksi Maillard yang terjadi saat gula dan protein yang terdenaturasi dalam daging mulai mulai dirombak dan dikonfigurasi ulang. Reaksi ini juga disebut reaksi pencoklatan, Reaksi inbi menghasilkan aroma dan rasa yang khas pada daging.



Bimbel Jakarta Timur | BAHAN KIMIA DI DAPUR by Bimbel Jakarta Timur



Masih banyak contoh-contoh zat kimia maupun reaksi-reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita yang merupakan hal alami. Tidak semua hal yang terdengar atau terlihat asing bagi kita adalah hal berbahaya atau inovasi yang canggih. Hanya saja memang diperlukan ketelitian dan mau mempelajari agar kita tidak terjebak dengan rasa paranoid atau mudah ditipu.

https://www.radarhot.com/2017/08/bahan-kimia-di-dapur.html

Portalhot Bimbel Jakarta Timur, Bimbel Matematika, IPA, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, SD SMP SMA, Jakarta Timur, Hp: 082210027724



HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Dalam Hidrokarbon Bimbel Jakarta Timur akan membahas secara tuntas dan jelas mengenai hidrokarbon dan yang berhubungan dengan hidrokarbon  Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Atom C dan H dalam senyawa dapat ditunjukkan dengan uji pembakaran. Pada pembakaran sempurna, atom C akan menjadi CO2 sedangkan atom H akan menjadi H2O.

Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi sehingga atom C dapat membentuk empat ikatan kovalen untuk mencapai konfigurasi oktet. Atom karbon juga memiliki kemampuan membentuk rantai. Rantai karbon dapat berbentuk lurus, bercabang ataupun melingkar.

Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa karbon dapat dibagi menjadi senyawa alifatik, senyawa siklik dan senyawa aromatik.

Senyawa Alifatik : Senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka  jenuh (ikatan tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap).

Senyawa Siklik : Senyawa hidrokarbon yang rantai karbonnya tertutup atau melingkar.

Senyawa Aromatik  : Senyawa hidrokarbon siklik yang mempunyai ikatan-ikatan karbon tunggal dan rangkap selang seling. 
Senyawa hidrokarbon alifatik terdiri dari alkana, alkena dan alkuna.

ALKANA


Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik jenuh yaitu ikatan pada rantainya adalah ikatan tunggal. Alkana memiliki rumus umum CnH2n+2

Jumlah atom C    Rumus Molekul   Nama Alkana
  1.                     CH4                       metana
  2.                     C2H6                     etana
  3.                     C3H8                     propana
  4.                     C4H10                   butana
  5.                     C5H12                   pentana
  6.                     C6H14                   heksana
  7.                     C7H16                   heptana
  8.                     C8H18                   oktana
  9.                     C9H20                   nonana
  10.                     C10H22                 dekana
Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Alkana


Isomeri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama (jumlah atom c sama) tetapi rumus strukturnya berbeda. sebagai contoh yang paling mudah yaitu pentana yang memiliki dua isomeri yaitu normal butana (n-butana) dan isobutana. Semakin banyak jumlah atom C maka akan semakin banyak isomerinya.

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Isomeri Butana

Gugus Alkil adalah gugus yang terbentuk karena salah satu atom hidrogen dalam alkana diganti dengan unsur atau senyawa lain. Gugus alkil memiliki rumus umum CnH2n+1


Tatanama senyawa alkana


1. Senyawa alkana dinamai berdasarkan rantai C yang terpanjang. Jika terdapat dua atu lebih rantai terpanjang, maka dipilih yang memiliki cabang terbanyak.
2. Cabang yang terikat pada rantai induk disebut gugus alkil. 
3. Atom c ujung yang paling dekat dengan gugus alkil diberi nomor 1 lalu selanjutnya berurutan sampai ujung yang lain. 
4. Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sama maka cukup ditulis satu kali dengan diberi awalan di, tri, tetra, penta dan seterusnya.
5. Cabang-cabang alkil ditulis dengan urutan alafabet. Misalnya ada cabang metil dan etil maka tulis etil lebih dahulu.

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
dimetil heptana


Sifat-sifat alkana 



Sifat fisis 


Makin panjang rantai karbon senyawa alkana makin tinggi titik leleh, titik didih dan massa jenisnya. Alkana dengan isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih lebih rendah.
Empat suku pertama (metana, etana, propana dan butana) berfase gas, suku ke-5 sampai 14 berfase cair, dan suku ke 18 ke atas bersifat padat. Semua alkana sukar larut dalam air.


Sifat kimia


Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi (afinitasnya kecil), sehingga disebut juga parafin. Tapi alkana mengalami reaksi pembakaran. Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.


Alkana juga dapat mengalami cracking yaitu pemanasannya pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen dapat menyebabkan pemutusan rantai atau pembentukan senyawa yang tidak jenuh.


ALKENA 


Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang rantainya memiliki ikatan rangkap dua (-C=C-) . Alkena memiliki rumus umum CnH2n


Jumlah atom C    Rumus Molekul   Nama Alkena
  1.                         -                            -
  2.                     C2H4                     etena
  3.                     C3H6                     propena
  4.                     C4H8                     butena
  5.                     C5H10                   pentena
  6.                     C6H12                   heksena
  7.                     C7H14                   heptena
  8.                     C8H16                   oktena
  9.                     C9H18                   nonena
  10.                     C10H20                 dekena

Tatanama senyawa alkena


1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana dengan jumlah atom C sama hanya mengganti akhiran ana menjadi ena.
2. Rantai utama dipilih rantai terpanjang yang memiliki ikatan rangkap.
3. Atom C terdekat dengan ikatan rangkap diberi nomor 1, 2, 3, dan seterusnya.
4. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan angka di depan rantai alkena.
5. Penulisan cabang/alkil sama seperti alkana

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
heptena


Sifat-sifat alkena 


Sifat fisis 

Makin banyak jumlah atom C makin tinggi titik leleh dan titik didihnya. Pada suhu kamar, suku-suku rendah (atom C sedikit) berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair dan suku-suku tinggi berwujud padat.

Sifat kimia

Akibat adanya ikatan rangkap (tak jenuh) maka alkena lebih reaktif dibanding alkana. Alkena dapat mengalami reaksi adisi (penambahan), dan reaksi polimerisasi (penggabungan monomer menjadi polimer0. Selain itu, alkena juga mudah terbakar, seperti juga alkana yang menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.

Isomer geometris


Rumus molekul dan rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang atomnya dalam molekul yang dibentuknya.


Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Isomer Geometris


ALKUNA 


Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang rantainya memiliki ikatan rangkap tiga (-C≡C-) . Alkuna memiliki rumus umum CnH2n-2

Jumlah atom C    Rumus Molekul   Nama Alkuna
  1.                         -                            -
  2.                         -                            -
  3.                     C3H4                     propuna
  4.                     C4H6                     butuna
  5.                     C5H8                     pentuna
  6.                     C6H10                   heksuna
  7.                     C7H12                   heptuna
  8.                     C8H14                   oktuna
  9.                     C9H16                   nonuna
  10.                     C10H18                 dekuna

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
alkuna


Tatanama senyawa alkuna


1. Nama alkuna diturunkan dari nama alkana dengan jumlah atom C sama hanya mengganti akhiran ana menjadi una.
2. Rantai utama dipilih rantai terpanjang yang memiliki ikatan rangkap.
3. Aturan lainnya sama dengan alkena


Sifat-sifat alkena 



Sifat fisis Alkuna hampir sama dengan alkana dan alkena, sedangkan sifat kimia alkuna mirip dengan alkena. Untuk menjenuhkan ikatan rangkap alkuna dibutuhkan pereaksi dua kali lebih banyak dibandingkan alkena.


REAKSI-REAKSI PADA HIDROKARBON


Reaksi pembakaran


Hidrokarbon ketika dibakar maka akan menghasilkan gas karbondioksida dan uap air. Berikut contoh reaksi pembakaran pada butana (alkana), butena (alkena) dan butuna (alkuna).

Butana

C4H10 + 6,5O2 ⇨ 4CO2 + 5H2O

Butena

C4H8 + 6O2 ⇨ 4CO2 + 4H2O

Butuna

C4H6 + 5,5O2 ⇨ 4CO2 + 3H2O

Reaksi penambahan (adisi)


Reaksi ini hanya bisa terjadi pada senyawa tak jenuh (rangkap). Pada reaksi adisi, ikatan rangkap dijenuhkan.

Adisi hidrogen pada propena

CH2=CH-CH3 + H2 ⇨ CH3-CH2-CH3

Propena dijenuhkan oleh gas hidrogen menjadi propana

Adisi klorin pada propena

CH2=CH-CH3 + Cl2 ⇨ CH2Cl-CHCl-CH3

Propena dijenuhkan oleh gas klorin menjadi 1,2-dikloropropana

https://www.radarhot.com/2017/07/hidrokarbon.html